Templates by BIGtheme NET
Home » Kliping Media » Gajah Liar di Keumala Bertambah

Gajah Liar di Keumala Bertambah

*Tiga Pawang Ikut Menghalau

Sigli – Camat Keumala, Basri Yusuf, mengatakan jumlah kawanan gajah liar yang masih berkeliaran di kawasan Blang Meukik Gampong, Tunong, Kecamatan Keumala, Pidie, kini bertambah. Dari semula 20 ekor kini menjadi 42 ekor. Tiga pawang dilibatkan untuk menghalau gajah liar tersebut.

“Gerombolan gajah berpencar menjadi dua kelompok. Satu kawanan 17 ekor dan satu kelompok lagi berjumlah 25 ekor,” kata Camat Keumala, Basri Yusuf, menjawab Serambi, Selasa (24/1).

Ia jelaskan, warga Gampong Tunong mudah menghitung satwa berbadan besar itu, mengingat gajah liar itu mencari makan di areal tanaman padi tajok milik warga. Satwa dilindungi negara itu tidak mengganggu warga saat sedang makan, sehingga warga mudah mengambil foto saat hewan tersebut menyantap padi maupun saat merobohkan tanaman produktif lainnya.

Dikatakan, saat ini kawanan gajah liar masih bertahan di Blang Meukik Gampong Tunong. Di kawasan itu masih banyak tanaman padi warga yang belum sempat dipanen, kini rusak parah diinjak gerombolan gajah. Turunnya gajah liar di lokasi bercocok tanam warga sangat meresahkan para petani. Sebab, gangguan gajah telah merusak tanaman sumber rezeki bagi warga dengan jumlah areal tanam yang luas.

“Pengakuan warga, kerusakan akibat gangguan gajah kali ini paling parah, dibandingkan kerusakan sebelumnya. Hanya saja kita belum menghitung kerugian dan luar areal kebun yang diobrak-abrik gajah. Kawanan gajah pernah mengganggu tanaman pertani di Keumala pada pengunjung tahun 2015,” jelasnya.

Kata Basri, Selasa (24/1) hari ini, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Pidie menurunkan gajah jinak dari Saree, Aceh Besar, untuk mengusir kawanan gajah liar.

Seperti diketahui, gerombolan gajah liar berjumlah 20 ekor kembali mengamuk dengan merusak tanaman padi tajok di areal Blang Meukik Gampong Tunong Keumala Dalam, Kecamatan Keumala, Pidie, sejak sepekan terakhir.

Padi tajok yang ditanam di lahan kering dengan mengandalkan hujan yang kini berumur satu bulan itu hancur total diobrak-abrik satwa langka tersebut.

Tim penggiring bersama pawang gajah dari Conservation Response Unit (CRU)  Mane, Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sejak lima hari lalu, telah dan terus berusaha menghalau belasan gajah liar yang selama sepekan terakhir bersileweran dan merusak tanaman warga di Kecamatan Mila, Keumala, Kabupaten Pidie dan sekitarnya.

“Meski belum sepenuhnya reda, petugas kami dengan dukungan anggaran dan sumber daya terbatas, sejak sepekan lebih berada di sekitar hutan Mila dan Keumala untuk menghalau belasan ekor gajah liar, yang selama ini kerap memasuki wilayah pemukiman dan merusak tanaman warga di dua kecamatan di Pidie itu,” kata Suprapto Aji Pranowo, kepada Serambi, Selasa (24/1).

Menanggapi keresahan warga Mila dan Keumala, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Suprapto Aji Pranowo mengatakan, tim BKSDA Aceh, bersama tiga ekor gajah jinak dari CRU Mane, plus pawang-pawang yang sudah berada di lokasi gangguan, diharapkan bisa menghalau kawanan gajah liar yang kerap berkeliaran di kebun, maupun permukiman warga agar kembali ke habitatnya ke hutan yang jauh dari permukiman penduduk.

Ia mengakui, gangguan kawanan gajah liar ini kerap terjadi di kebun warga. Tidak hanya melintasi dan memasuki kawasan permukiman, gajah-gajah liar yang diperkirakan belasan ekor dan terbagi tiga kelompok itu, kerap terlihat merusak tanaman warga.

“Memang belasan ekor gajah lain juga masih ada, tapi sekedar melewati jalur jelajahnya. Pun demikian, beberapa ekor di antaranya berhasil dihalau ke luar areal permukiman warga,” katanya.

Tim CRU Mane masih terus berupaya menghalau hewan dilindungi itu. Jumlahnya yang diperkirakan puluhan ekor dan terbagi tiga gerombol itu, sejak beberapa terakhir terdeteksi memasuki perkampungan warga.

Akibatnya, tanaman warga jadi sasaran dan porak-porakdan dirusak gajah. Warga bersama Tim CRU kini hanya menghalau secara manual. Namun, bila tak berhasil juga, BKSDA berjanji untuk menambah gajah jinak dari PLG Saree. (awi/naz)

Laporan : Harian Serambi Indonesia (Rabu, 25 Januari 2017)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

ăn dặm kiểu NhậtResponsive WordPress Themenhà cấp 4 nông thônthời trang trẻ emgiày cao gótshop giày nữdownload wordpress pluginsmẫu biệt thự đẹpepichouseáo sơ mi nữhouse beautiful