Templates by BIGtheme NET
Home » Activity » Dede Suhendra : Kearifan Lokal Sangat Diperlukan, Agar Habitat Penyu Tetap Ada

Dede Suhendra : Kearifan Lokal Sangat Diperlukan, Agar Habitat Penyu Tetap Ada

Acehinsight.com – WWF Indonesia merupakan sebuah organisasi konservasi dengan beberapa program spesies yang didorong seperti upaya perlindungan Gajah, Badak , Harimau, Orang Utan dan Penyu.

Dede Suhendra, Program Manager WWF Indonesia Program Northern Sumatera

Dede Suhendra, Project Manager WWF Indonesia Program Northern Sumatera

WWF Indonesia, LSM A.P.A, Tim Konservasi Penyu Aroen Meubanja, Camat Panga dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh Jaya, melakukan diskusi tentang “pengelolaan dan penetapan kawasan perairan panga, Aceh Jaya sebagai kawasan konservasi penyu di provinsi Aceh” pada kamis (26/11/2015) di Aula Kantor Camat Panga, Kabupaten Aceh Jaya.

Seperti yang dikatakan oleh Project Manajer WWF Indonesia Program Northern Sumatera, Dede Suhendra mengatakan, bahwa sisi-sisi kearifan lokal harus kembali diangkat kedalam masyarakat dalam rangka melindungi habitat penyu yang sudah diambang kepunahan. “Sosialisasi atau penyampaian pesan dari kearifan lokal dapat dilakukan dengan plang, misalnya untuk isu penyu, informasi yang berisi kenapa penyu harus dilestarikan harus lebih diutamakan”.

“Insya Allah, WWF sendiri akan mensupport untuk Plang Himbauan atau papan informasi serta peningkatan kapasitas tim dalam hal metode relokasi dan pendataan. Karena dengan adanya papan informasi, penyampaian kearifan lokal yang telah hilang, bisa tersampaikan kembali kepada masyarakat di Panga,” ujar Dede.

Selain itu Dede juga berkata, bahwa saat ini pihak WWF Indonesia bersama masyarakat kecamatan Panga, sedang menyusun aturan yang berkaitan dengan konservasi penyu di Aceh Jaya. “Ada perkembangan, sekarang sedang disusun 18 tindak pidana ringan bisa diselesaikan tingkat mukim atau keucik saja, bukan di tingkat kepolisian/pengadilan. Perencanaan kearifan lokal beserta sanksinya bisa dibuat tingkat mukim, keucik, serta tuha peut”.

“Semoga dengan kearifan lokal yang dimulai dari kegiatan ini, kedepan akan ada profil tim dan profil kawasan penyu. Lalu adanya peta sebaran penyu, peta kawasan peneluran Penyu serta peta untuk ancaman terbesar. Kalau itu sudah ada, maka kita dapat dengan mudah melakukan monitoring terhadap konservasi penyu di kawasan Panga, Aceh Jaya,” tutup Dede Suhendra kepada Acehinsight.com. [AF]

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

ăn dặm kiểu NhậtResponsive WordPress Themenhà cấp 4 nông thônthời trang trẻ emgiày cao gótshop giày nữdownload wordpress pluginsmẫu biệt thự đẹpepichouseáo sơ mi nữhouse beautiful