Kasus kematian gajah liar berjenis kelamin jantan terus dilakukan penyelidikan. Mulai hari ini, Rabu (18/01), laporan kasus tersebut sudah diserahkan kepada Polres Aceh Utara dari Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh.
Kepala BKSDA Aceh, Sapto, menyebutkan sesuai hasil visum dokter hewan, terdapat lima luka tembakan dibagian punggung dan leher gajah malang itu bahkan tembus hingga ke bagian punggung yang terluka dari bagian perut.
”Terdapat lima luka tembakan di bagian punggung, dan leher. Satu luka lainnya tembus, akibat tembakan di perut hingga ke punggung. Laporan kasus ini juga sudah masuk ke Polres setempat sebagaimana laporan yang saya terima dari kepala Seksi wilayah saya,” ujar Sapto menjawab Waspada.
”Nah bisa kita lihat, kalo secara logika maka senapan angin pastinya tidak akan bisa tembus seperti itu, bisa kita simpulkan sendiri. Sementara untuk pelakunya belum berhasil dideteksi,” jelasnya kembali.
Sementara itu, tambahnya, seekor anak gajah jantan yang berusia satu tahun kini kondisinya mulai membaik dan sedang menjalani perawatan medis di Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar. Bayi gajah ini ditemukan dalam kondisi lemas akibat malnutrisi, dan ditemukan saat bersamaan dengan gajah jantan yang mati dikawasan perkebunana swasta di Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.
”Anak gajah itu tidak terluka, hanya malnutrisi atau gizi buruk karena terpisah dari induknya. Kini perkembangannya cukup bagus, nafsu makan sudah cukup baik dan mulai agresif. Mudah-mudahan bisa semakin membaik, dan jika sudah sembuh kami upayakan berdiskusi dengan tim ahli,” tukas Sapto. (wol/chai/data3)
Laporan
Waspada Online (19 Januari 2017)