Templates by BIGtheme NET
Home » Marine » Pelestarian Penyu Di Aceh Jaya, Berpotensi Menjadi Ekowisata

Pelestarian Penyu Di Aceh Jaya, Berpotensi Menjadi Ekowisata

IMG_5556

Acehinsight.com – Sebanyak 149 ekor anak penyu “tukik” dilepaskan kelaut samudera Hindia dari tempat peneluran di desa Keude Panga, kecamatan Panga, Aceh Jaya. Tim Konservasi Penyu Aroen Meubanja bersama WWF Indonesia Northern Sumatera Program, LSM APA (Aneuk Pasie Aceh) serta Pemerintah Aceh ikut hadir dalam pelepasan tersebut, pada Kamis (28/1/2016).

Dalam acara seremonial yang dilaksanakan di Pantai Aroen Meubanja Panga Aceh Jaya itu, terlihat hadir Bupati Aceh Jaya Ir Azhar Abdurrahman yang diwakili oleh Asisten II Pemkab Aceh Jaya Ir Rusman Salam, Kapolres Aceh Jaya AKBP Riza Yuliato yang diwakili oleh Kapolsek Panga Ipda Abdul Halim, Kepala Dinas Parawisata Aceh Drs Reza Fahlevi, Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Aceh Jaya Ridwan, S.Pi, Kabag Humas Aceh Jaya Fajri, S.Ag, Marine and Fisheries WWF Indonesia Northern Sumatera Program, Dewi Nopita sari, puluhan wartawan serta seratusan masyarakat sekitar.

Kepala Disbudpar Aceh, Reza Fahlevi mendukungan kegiatan konservasi penyu yang selama ini dilakukan tim konservasi penyu Aron Meubanja. Menurutnya, salah satu tujuan pariwisata adalah turut menjaga pelestarian lingkungan. Penyu juga dapat menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Aceh Jaya.

“Kita harapkan juga partisipasi masyarakat dalam rangka mempromosikan hal ini, tanpa dukungan masyarakat kita pemerintah juga tidak akan efisien untuk melakukan sesuatu pekerjaan,” kata Reza.

IMG_1087

Kadis Kelautan dan Perikanan Aceh Jaya Ridwan, S.Pi dalam kesempatan tersebut kepada wartawan mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada kelompok masyarakat Aroen Meubanja yang telah menumbuhkan kesadaran untuk melindungi satwa yang hampir punah itu.

“Kita berterimakasih kepada kelompok masyarakat ini, karena adanya kesadaran masyarakat setempat untuk melestarikan penyu yang boleh dikatakan sudah hampir punah”, ucap Ridwan.

Ridwan, juga meminta pemerintah baik provinsi maupun kabupaten agar memberikan perhatian yang serius kepada kelompok masyarakat yang ikut melestarikan lingkungan laut khususnya perlindungan satwa yang hampir punah, sehingga dengan adanya perhatian pemerintah kegiatan tersebut bisa dilakukan secara berkelanjutan.

Sementara Dinas Parawisata Aceh melalui Kepala Bidang Pemasaran, Rahmadani menjelaskan, pihaknya akan berkomitmen untuk menjadikan Pantai Aroen Meubanja sebagai kawasan wisata unggulan. “Kita harapkan juga partisipasi masyarakat dalam rangka mempromosikan hal ini, tanpa dukungan masyarakat kita pemerintah juga tidak akan efisien untuk melakukan sesuatu pekerjaan”, ungkap Rahmadani.

Rahmadani, berjanji Dinas Parawisata Aceh akan berpartisipasi dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan promosi tarik wisata Aceh Jaya baik didalam negeri maupun didalam negeri.

Kapolres Aceh Jaya AKBP Riza Yulianto melalui Kapolsek Panga Ipda Abdul Halim dikesempatan itu mengatakan, sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat Aroen Meubanja, Abdul Halim meminta masyarakat berkoordinasi dengan pihaknya apabila ada hal atau gangguan yang dapat menghalangi atau merintangi masyarakat dalam kegiatan pelestarian penyu.

“Kita pihak kepolisian sangat mendukung kegiatan seperti ini, saya berharap jika ada suatu hal atau gangguan, masyarakat jangan sungkan-sungkan untuk melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian”, pungkas Ipda Halim.

IMG_1063

Marine and Fisheries WWF Indonesia Northern Sumatera Program, Dewi Nopita sari, menilai perlu terus ditingkatkannya kesadaran masyarakat dalam menyelamatkan keberadaan habitat penyu, membuat kerja-kerja konservasi untuk penyu di kawasan ini menjadi lebih baik.

“Kendati demikian, kami dari WWF Indoenesia bersama warga terus bekerja bersama untuk meningkatkan kapasitas warga, untuk menjadikan lokasi pantai Panga sebagai lokasi penangkaran,” kata Dewi.

Sementara Ketua Tim Konservasi Penyu kelompok masyarakat Aroen Meubanja Murniadi dalam pemaparannya, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut mendukung kegiatan yang dilakukan pihaknya, baik pemerintah, LSM, NGO, wartawan dan masyarakat.

Menurut Murniadi, kegiatan pelestarian penyu yang dilakukan pihaknya murni inisiatif masyarakat setempat. “Pertama inisiatif kita sendiri selaku masyarakat untuk melestarikan habitat satwa penyu dari kepunahan”, ujar Murniadi yang akrab disapa Bang Dedi.

Dedi menambahkan, pihaknya pertama mulai melakukan upaya perlindungan terhadap penyu di tahun 2012, saat itu pihaknya hanya mampu melindungi dan melestarikan dua sarang telur penyu.

Di tahun 2013 lanjut Dedi, dikarenakan pihaknya belum memiliki mitra kerja dan belum mendapatkan dukungan dari pihak lainnya sehingga tukik yang berhasil dikembang biakkan juga sebanyak dua sarang.

Berlanjut di tahun 2014, Tim Konservasi Penyu Aroen Meubanja memperoleh dukungan dari pemerintah dan beberapa LSM, sehingga pihaknya mampu melindungi dan menyelamatkan telur penyu sebanyak sebelas sarang, telur penyu yang diselamatkan itu diawasi dan dipantau hingga menetas, dan akhirnya tukik yang dihasilkan melalui pengetasan dilepaskan kelaut lepas.

Sedangkan dimusim peneluran 2015-2016 pihaknya kembali mampu melindungi dan melestarikan telur penyu sebanyak sepuluh sarang.

“Yang sudah menetas tiga sarang, inilah yang kita lakukan pelepasan hari ini, tujuh sarang lagi sedang kita awasi dan kita pantau proses pengetasannya, alhamdulillah tahun ini kita mampu lindungi sepuluh sarang”, tutur Dedi.

Di Kecamatan Panga, pelepasan penyu sudah menjadi kearifan lokal, menurutnya telur dan cangkang penyu saat ini sangat diburu oleh masyarakat, sehingga masyarakat menjadi lupa terhadap populasi penyu yang semakin sedikit.

“Kami dari masyarakat Panga berinisiatif agar tetap menjaga dan melesatrikan penyu yang ada di laut Aceh dengan melakukan tempat penangkaran,” kata Murniadi.

Ia melanjutkan, “Pendahulu kami jika ingin mengambil sesuatu dari alam pasti disisakan agar tetap berkembang biak dan tidak punah, kami ingin meneruskan itu. Meski telur penyu diambil, masyarakat juga menyisakan agar populasi penyu tetap terjaga.” tutup Dedi. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

ăn dặm kiểu NhậtResponsive WordPress Themenhà cấp 4 nông thônthời trang trẻ emgiày cao gótshop giày nữdownload wordpress pluginsmẫu biệt thự đẹpepichouseáo sơ mi nữhouse beautiful