Templates by BIGtheme NET
Home » Marine » WWF Gelar Pelatihan Pemahaman Budidaya Udang Berwawasan Lingkungan Di Aceh Timur

WWF Gelar Pelatihan Pemahaman Budidaya Udang Berwawasan Lingkungan Di Aceh Timur

Kegiatan Training BMP's yang dilakukan WWF-ID di Desa Bantayan Kec. Simpang Ulim Kab. Aceh Timur (Said Rahmad Annesva/ WWF-ID)

Kegiatan Training BMP’s yang dilakukan WWF-ID di Desa Bantayan Kec. Simpang Ulim Kab. Aceh Timur (Said Rahmad Annesva/ WWF-ID)

Acehinsight.com – Desa Bantayan merupakan salah satu Desa yang terdapat di KecamatanSimpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Provensi Aceh yang mendapat julukan sebagai salah satu sentranya Udang Windu di Aceh. Praktek-praktek budidaya yang dilakukan selama ini oleh para Pembudidaya belum maksimal seperti yang diungkapkan oleh Pak Ridwan, anggota Kelompok Sarena Udeung. “Kami belum ada yang membimbing dan mengarahkan terutama bagaimana mendapatkan benur yang berkualitas dan Peningkatan hasil Panen,” begitu ujar beliau saat diwawancarai.

Sistem budidaya yang dilakukan selama ini murni sistem tradisional, yaitu dengan cara memasukkan benur ditambak yang berisi air dan tiga bulan kemudian dipanen. Sistem ini menghasilkan cita rasa udang yang berbeda bila dibandingkan dengan udang yang menambahkan pakan buatan.

Harapan-harapan yang selama ini diharapkan oleh para Pembudidaya di Desa bantayan menjadi kenyataan Kehadiran AAC (Aceh Aquaculture Cooperative) yang diketuai oleh Ardian, LSM ini bernaung dibawah Jarnus (Jaring Nusantara) yang Prakarsa dan inisiatif oleh WWF-Indonesia. LSM ini mengawal implementasi BMP’s Budidaya Udang Windu di Desa Bantayan, Kecamatan Simpang Ulim dengan bantuan WWF-Indonesia untuk menghasilkan Produk-Produk yang bertanggung Jawab.

Akhir April 2015 menjadikan moment yang terlupakan bagi para petambak yang tergabung dalam Kelompok Sarena Udeung dimana WWF-Indonesia yang difasilitasi oleh AAC memberikan materi tentang bagaimana melakukan budidaya yang ramah terhadap lingkungan dan berkelanjutan. Pengurus dan anggota AAC sebanyak 25 orang menghadiri kagiatan Training yang diadakan di beranda Mushalla Bantayan. Mereka yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat antusias, pembudidaya duduk bersila sambul menunggu rekan- rekan yang lain hadir ke dalam Mushalla. Jam menunjukkan pukul 09.30 WIB pertanda kegiatan Training akan segera dimulai. Seorang staff dari LSM AAC berdiri diantara para pembudidaya sambil mengucapkan salam penghormatan dan selanjutnya perwakilan dari WWF-Indonesia dipersilahkan untuk memberikan materi Training tentang BMP’s Budidaya Udang Windu.

Kegiatan Training BMP's yang dilakukan WWF-ID di Desa Bantayan Kec. Simpang Ulim Kab. Aceh Timur (Said Rahmad Annesva/ WWF-ID)

Kegiatan Training BMP’s yang dilakukan WWF-ID di Desa Bantayan Kec. Simpang Ulim Kab. Aceh Timur (Said Rahmad Annesva/ WWF-ID)

Kegiatan Training berlangsung dengan suasana kekeluargaan sehingga menambah keakraban satu sama lain. kegiatan Training yang diawali dengan Pre-Test dan Post Test dilakukan para Pembudidaya dengan serius sehingga 15 menit pertama begitu senyap karena keseriusan para peserta mengikuti Training. Setelah pemaparan BMPs Budidaya Udang, satu persatu petambak mengemukakan pertanyaan dan tanggapan atas pemaparan tersebut. Salah satu penyanya adalah Pak Busra, selama ini kita telah melakukan budidaya dengan metode yang tidak tepat. Pak Busra mengatakan, ”Kita yang masih menggunakan bahan-bahan kimia sehingga hasil yang kita peroleh tidak seperti yang kita harapkan”.

Pengakuan dan masukkan terus mengalir disela-sela sesi tanya jawab, salah seorang petambak Pak Musliadi, mengakui bahwa bila kita menerapkan BMP’s ini dari jauh hari mungkin Lingkungan kita disekitar tambak tidak akan mengalami pencemaran dari zat-zat kimia. Beliau meminta agar kita membangun budidaya yang ramah terhadap lingkungan apalagi kita sekarang ini tidak sendiri-sendiri melakukan budidaya. Adanya pihak WWF-Indonesia dan AAC yang membimbing petambak di Desa Bantayan merupakan satu terobosan bagi para pembudidaya untuk melakukan perubahan terhadap prilaku yang telah dilakukan selama ini.

Ilyas Ramli selaku Ketua Kelompok Sarena Udeung mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas kegiatan Training BMP’s Budidaya Udang Windu ini. Beliau mengakui dengan kegiatan ini telah membuka pandangan kita semua untuk lebih selektif dalam melakukan persiapan tambak sampai Panen. BMP’s merupakan panduan yang telah membawa kita era yang lebih baik. Dan yang terpenting pesan dari Mirwanda selaku Sekretaris Kelompok Sarena Udeung, “Kalau bukan kita siapa lagi? Dan kalau bukan sekarang kapan lagi?, mari kita berkolaborasi dalam wadah Kelompok untuk menerapkan BMP’s di desa kita,” tutupnya.

Laporan : Said Rahmad Anesva

Aquaculture Program Assisstant/WWF-ID 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

ăn dặm kiểu NhậtResponsive WordPress Themenhà cấp 4 nông thônthời trang trẻ emgiày cao gótshop giày nữdownload wordpress pluginsmẫu biệt thự đẹpepichouseáo sơ mi nữhouse beautiful