Aceh Insight WWF Indonesia Northern Sumatra Program
Acehinsight.com – WWF-Indonesia menggandeng kelompok JUN (Jak U Neuheun) untuk melakukan program perbaikan perikanan budi daya (Aquaculture Improvement Program – AIP) budi daya udang windu di Desa Blangmangat, Kota Lhokseumawe, Aceh. AIP untuk kelompok JUN telah berjalan sejak tahun 2011 dan hasilnya kondisi budi daya udang windu di sekitar Desa Blangmangat cukup maju. Walaupun untuk hal yang terkait kelembagaan (seperti adanya ketua, sekretaris dan bendahara) belum terbentuk. Namun, pada tahun 2013 yang lalu setelah adanya penyuluhan dari Dinas Kelautan dan Perikanan, kelompok JUN berinisiatif untuk membentuk struktur kelembagaannya. Dan pada bulan Maret 2014 akta notaris mengenai struktur kelembagaan kelompok JUN pun diperbaharui.
Jak U Neuheun, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti pergi ke tambak, adalah sebuah kelompok pembudidaya udang windu. Kelompok ini awalnya berjumlah 70 orang, namun saat ini hanya tinggal 25 orang saja yang berkomitmen untuk melakukan praktik budi daya udang windu sesuai dengan standar Better Management Practices (BMP). Luasan tambak yang dimiliki oleh anggota kelompok JUN berkisar antara 2.000 hingga 3.000 Ha.
Udang windu hasil budidaya kelompok Jak Eu Neuhun di Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh (© WWF-Indonesia / Candhika Yusuf)
Untuk menunjang kegiatan budi daya udang windu berbagai pendekatan juga dilakukan, misalnya dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, penyuluh perikanan, dan para pengusaha hatchery di sekitar lokasi usaha budi daya udang. Sosialisasi dan pelatihan pemahaman BMP pun dilakukan setiap awal siklus untuk menambah pemahaman para pembudidaya yang tergabung dalam kelompok JUN. Dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan tersebut juga diundang para pembudidaya udang dari hatchery udang windu untuk mengenalkan cara memilih benur yang berkualitas. Pada tahun 2013 kemarin, dilakukan juga sosialisasi untuk para penyuluh perikanan guna menambah pengetahuan para penyuluh mengenai praktik budi daya udang windu yang bertanggung jawab.
Profile Kelompok Jun Cluster Blang Mangat Kota Lhokseumawe
Sampai saat ini, tingkat kepatuhan para anggota kelompok JUN terhadap BMP meningkat hingga 20%. Hal ini dibuktikan dengan sudah dilakukannya pengapuran pada setiap awal persiapan tambak, penggunaan saponin untuk memberantas hama di tambak, pemilihan benur yang bersertifikat, dan menurunnya penggunaan produk kimiawi berbahaya. Monitoring dan evaluasi kegiatan budi daya udang windu pada kelompok JUN setiap 1 siklus pun telah dilakukan. Namun di sisi lain, masih ada hal yang menjadi kendala dalam budi daya udang windu yang dilakukan oleh kelompok JUN, yaitu modal yang belum mencukupi dan tingkat kepercayaan para anggota kelompok masih rendah. Ketakutan akan gagal panen karena serangan penyakit dan berbagai hal lainya masih sangat besar, padahal jika dilakukan sesuai dengan standar BMP budi daya udang windu dapat berhasil.
Selama menerapkan BMP, hasil panen yang didapat selama ini sekitar 75 – 200 kg atau senilai 6 – 16 juta per siklus. Dengan hasil yang didapat, para pembudidaya sudah mengalami keuntungan karena setiap siklus mereka hanya mengeluarkan modal sekitar 2 – 4 juta. Oleh karena itu, agar budi daya udang windu khususnya di Desa Blangmangat dapat terus meningkat, WWF-Indonesia berharap para anggota kelompok JUN dapat benar-benar mengadopsi standar BMP dan dibuat peraturan desa yang menjelaskan mengenai sistem tebar bersama di setiap desa.
Laporan
Agis Riyani dan Wahju Subachri (WWF Indonesia)
Said Rahmad Annesva (Aquaculture Program Assisstant/WWF-ID)
