Templates by BIGtheme NET
Home » Siaran Pers » Polisi Diminta Tangkap Pelaku Penembakan Orangutan dan Tertibkan Senapan Angin di Aceh

Polisi Diminta Tangkap Pelaku Penembakan Orangutan dan Tertibkan Senapan Angin di Aceh

Untuk Disiarkan Segera: Jumat, 15 Maret 2019, Pukul 12.00 WIB

Banda Aceh – Lintas Komunitas yang terdiri dari sukarelawan Earth Hour Aceh dan Forum Orangutan Aceh dan sejumlah komunitas pemuda di Banda Aceh, mendesak polisi melakukan penegakan hukum terhadap pelaku yang menembak 74 peluru senapan angin ke tubuh orangutan sumatera yang dievakuasi dari Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam, Aceh pada 10 Maret 2019. Kepolisian juga diminta untuk segera menertibkan perdagangan dan kepemilikan senapan angin dan air soft gun yang selama ini bebas dipakai untuk menembaki satwa-satwa di Aceh.

Hal itu disampaikan dalam aksi damai yang digelar puluhan sukarelawan pecinta satwa di bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Jumat (15/3/2019).

Kasus penembakan induk orangutan di Subulussalam yang juga menyebabkan anaknya yang berumur 1 bulan mati karena dehidrasi telah mendapat kecamanan dari banyak pihak. “Kami mengecam pelaku yang melakukan penembakan terhadap orangutan dan anaknya. Dan meminta aparat penegak hukum untuk menyelidiki kasus penyiksaan/penembakan orangutan ini dan tidak ragu-ragu mengambil tindakan hukum kepada siapapun yang terlibat” kata Koordinator Aksi Nuratul Faizah.

Kasus penembakan orangutan dengan senapan angin juga pernah terjadi beberapa tahun lalu dimana orangutan tersebut juga harus dievakuasi ke Sibolangit. Saat ini senapan angin beredar bebas di tangan masyarakat umum dan bebas dibeli oleh siapa saja. “Kami kawatir senapan angin ini dipakai oleh banyak orang untuk menembaki satwa-satwa, mereka berdalih untuk mengamankan kebun dari hama, tapi yang disasar tak jarang satwa langka dan juga dimanfaatkan untuk berburu.”

Para sukarelawan mendesak Kapolda Aceh untuk mengintruksikan ke seluruh jajarannya untuk melakukan penertiban atas kepemilikan senapan angin dan air soft gun agar kasus-kasus penembakan satwa tidak terulang kembali . “Kami yakin mereka tidak hanya menjadikan orangutan sasaran, tapi juga hewan-hewan lain sudah banyak yang jadi korban.”

Seperti diketahui petugas dari BKSDA Aceh, SOCP, WCS, IOC mengevakuasi seekor orangutan betina dan bayinya di perkebunan masyarakat di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam, Aceh dan ditemukan kondisi induknya mengalami luka tembak dengan 74 butir peluru senapan angina, sementara anaknya akhirnya tak bisa selamat krena dehidrasi. Saat ini induk orangutan yang diberi nama Hope atau Harapan itu, telah diselamatkan di karantina Orangutan di Sibolangit, Sumatera Utara dan dalam perawatan intensif. Kasus ini mendapat perhatian banyak pihak dan menuai kecaman karena dianggap sangat kejam.

Orangutan Sumatera (Pongo abeli) merupakan satwa langka yang terancam punah. Habitat utamanya ada di kawasan Ekosistem Leuser di Aceh dan Sumatera Utara. Ancaman terhadap orangutan datang dari perburuan oleh manusia, perusakan hutan yang menjadi habitatnya yang kini banyak beralih menjadi perkebunan sawit. []

 

Kontak Informasi :

Kontak Informasi : Nuratul Faizah, HP 0853 5991 8295

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

ăn dặm kiểu NhậtResponsive WordPress Themenhà cấp 4 nông thônthời trang trẻ emgiày cao gótshop giày nữdownload wordpress pluginsmẫu biệt thự đẹpepichouseáo sơ mi nữhouse beautiful