Acehinsight.com – World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia bersama Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Ketua TP PKK Tapteng melepas ratusan anak penyu (tukik) di Pantai Binasi Sorkam, Senin (5/2/2018).
Pelepasan 438 ekor anak penyu jenis Tempayan, Sisik dan Hijau ini dilakukan Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Sri Rakhmadi M Tr Hanla bersama Ketua TP PK Tapteng Ny Citra Bakhtiar Ahmad Siabarani dan Wakil Ketua TP PKK Ny Juli Darwin Sitompul.
Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Sri Rakhmadi M Tr Hanla mengatakan, Kelompok Konservasi Pantai Kelurahan Binasih Kecamatan Sorkam Barat, Tapteng merupakan kelompok nelayan binaan Lanal Sibolga untuk pelestarian ekosistem laut dan menjaga kelangsungan hidup biota laut.
“Kami mengimbau insan bahari yang berkecimpung di sektor kelautan agar senantiasa memperhatikan kelangsungan ekosistem laut,” kata Sri Rakhmadi.
Sri Rakhmadi mengajak nelayan agar tidak mengeksploitasi laut menggunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan laut seperti menangkap ikan dengan bahan peledak (Handak), potasium dan zat kimia lainnya.
Pada kesempatan ini, Ny Citra Bakhtiar Ahmad Sibarani mengatakan kegiatan ini wujud kepedulian terhadap pelestarian lingkungan.
“Penyu termasuk hewan dilindungi dan keberadaannya nyaris punah. Melestarikan penyu adalah wujud kepedulian kita kepada lingkungan,” ujar Ny Citra Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Lalu kenapa Pantai Binasi yang dipilih? Selain menjadi tempat favorit wisatawan, lokasi ini juga habitat yang cocok untuk perkembangan penyu.
Ketua Konservasi Pantai Binasi Budi Sikumbang menjelaskan, pada periode 2013-2017, total anak penyu (tukik) yang dilepaskan 3.873 ekor.
Mewakili Kadis Perikanan dan Kelautan Sumut Jonneditua Saragih mengatakan, pihaknya akan memberi perhatian dan bantuan kepada Kelompok Konservasi Pantai Binasi.
“SK Tim Pengelola Kawasan Konservasi Penyu Pantai Binasi Sorkam Barat Tapteng sudah terbit, susunan personilnya Ketua Syahbudin Sikumbang, Sekretaris Milfan Aceh, Bendahara Effendi Sinaga,” ucap Jonneditua Saragih.
Mewakili BBKSDA Seno mengatakan, pihaknya memiliki tupoksi dalam konservasi kawasan seperti cagar alam, taman marga satwa, konservasi tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi.
“Kegiatan Konservasi Pantai Binasi ini merupakan kerja sama dengan Walhi, WWF Indonesia, kita berharap ini dapat menyelamatkan populasi penyu khususnya di Tapteng,” jelas Seno.
Acara ini pun diwarnai penyerahan 30 rompi pelampung keselamatan berlayar kepada nelayan tradisional dari Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Sri Rakhmadi M Tr Hanla.
Sri Rakhmadi mengimbau masyarakat bahari selaku pengguna jasa laut supaya memerhatikan faktor penunjang keselamatan berlayar untuk meminimalkan kemungkinan kecelakaan di laut. (Ren/smartnewstapanuli.com)