Templates by BIGtheme NET
Home » Kliping Media » 20 Wartawan Ikut Pelatihan Investigasi Kejahatan Lingkungan

20 Wartawan Ikut Pelatihan Investigasi Kejahatan Lingkungan

Acehinsight.com, Banda Aceh – Sebanyak 20 jurnalis di Aceh mendapatkan pelatihan liputan investigasi Kejahatan Kehutanan dan Lingkungan (KKL), yang diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia selama tiga hari mulai 21-23 November 2017 di Hotel The Pade Banda Aceh.

Kegiatan tersebut diikuti jurnalis dari berbagai media massa baik cetak, online dan elektronik yang berasal dari Banda Aceh, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Bireuen, Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Dalam Program Shares Resource Joint Solution (SRJS) yang dilaksanakan oleh WWF Indonesia, Forum DAS Krueng Peusangan (FDKP) dan Balai Syura Ureung Inong Aceh (BSUIA), itu merupakan salah satu upayanya mendorong penegakan hukum untuk melawan kejahatan kehutanan dan lingkungan di
kawasan (lanskap) Peusangan, Jambo Aye dan Tamiang.

Tentu dalam hal ini peran media sangat dibutuhkan guna melakukan pengawasan terhadap kejahatan tersebut.

Manager WWF Indonesia Northern Sumatra Program, Dede Suhendra, mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas wartawan dalam melakukan peliputan investigasi terhadap kasus kejahatan kehutanan dan lingkungan hidup.

Selain itu, guna meningkatkan pemahaman wartawan tentang kejahatan kehutanan dan lingkungan hidup meliputi perburuan dan perdagangan ilegal satwa, illegal logging, perambahan hutan dan korupsi di bidang kehutanan.

“Untuk merancang liputan investigasi yang bisa dilakukan oleh wartawan di kawasan Peusangan, Jambo Aye dan Tamiang. Supaya adanya wartawan yang memiliki kemampuan liputan investigasi untuk mengungkapkan kejahatan tersebut,” kata Dede Suhendra, Selasa 21 November 2017.

Sedangkan yang menjadi pembicara dalam pelatihan investigasi itu di antaranya Redaktur Investigasi Majalah Tempo Jakarta, Mustafa Silalahi (Moses) dan Kokoh Julianto, Investigator WWF Indonesia di Eyes on Forest di Riau.

“Untuk mengungkapkan suatu kasus secara detail kepada publik, tentu seorang wartawan harus dilandasi ilmu khusus di bidang investigasi secara mendalam. Tentu sangat penting dipelajari oleh wartawan guna mengawal terhadap kejahatan lingkungan dan hal serupa lainnya, khususnya di Aceh,” ungkap Mustafa Silalahi, saat menyampaikan materinya.

Menurutnya, tugas wartawan adalah untuk mengungkapkan kebenaran dan sesuai fakta yang ada. Investigasi terhadap suatu kasus sangat penting dilakukan, supaya masyarakat mengetahui informasi atas apa yang belum diketahui sebelumnya.

“Inilah tanggung jawab seorang wartawan kepada masyarakat, apalagi berbagai kejahatan lingkungan yang terjadi selama ini sudah sangat meresahkan bagi masyarakat itu sendiri. Dampak dari illegal logging sangat besar terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan investigasi dibalik dari kejahatan tersebut,” ujar
Mustafa Silalahi. [Muhammad Fazil/Lintasnasional]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

ăn dặm kiểu NhậtResponsive WordPress Themenhà cấp 4 nông thônthời trang trẻ emgiày cao gótshop giày nữdownload wordpress pluginsmẫu biệt thự đẹpepichouseáo sơ mi nữhouse beautiful