Partisipasi Komunitas di Simposium Internasional Tentang Satwa Liar

Stan WWF di Internasional Wildlife Symposium, Unsyiah | KBA.ONE/Rahmadana J

Acehinsight.com, Banda Aceh – Internasional Wildlife Symposium keempat yang diadakan di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, diisi beberapa stan pameran dari Word Wild Foundation (WWF) Indonesia, Oleh-oleh Kopi Khas Gayo, Hutan Wakaf, dan ATBC, Senin, 23 Oktober 2017.

Di stan WWF, ada pengenalan video virtual realty 360 dejarat yang mengambil tema ‘discover Indonesia’. Tayangan video ini membawa penonton seakan berada di tempat sebenarnya. Video yang ditampilkan bukan dari satu sudut pandang saja tapi bisa dilihat dari sisi mana pun dengan memakai alat Virtual Reality Gear. Di dalamnya diperlihatkan keberadaan hiu paus di Teluk Cendrawasih Papua, penyu di Pantai Abun Papua Barat, hingga gajah dan harimau di Sumatera.

Nefa dari tim kreatif development WWF Indonesia mengatakan pelestarian alam dan satwa sering didengar, tapi tidak semua orang dapat mengakses ke tempat satwa tersebut. Karena itu, kata dia, tim kreatif mengolah berbagai materi tersebut agar orang melihat gambaran sebenarnya seperti di alam.

Sementara Dio dari Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah menawarkan kopi khas Gayo di stannya. “Berhubungan acaranya internasional, maka kami menawarkan dua jenis kopi Gayo yakni arabika dan robusta. Robusta harganya murah dibandingkan Arabika,” ujar Dio.

Lalu ada komunitas Hutan Wakaf yang menggalang dana lewat penjualan kaos seharga Rp110 ribu. Komunitas ini didirikan pada 2012. “Kami menggalang dana untuk mewujudkan hutan wakaf,” ujar Akmal pencetus komunitas tersebut. Sementara di stan Assosisation For Tropical Biology And Contservation (ATBC), ada informasi tentang workshop dan seminar di Kuching Sarawak Malaysia pada Juli tahun depan. [kba.one/Rahmadana J]