Acehinsight.com – Harimau selama ini menjadi simbol kelestarian sebuah ekosistem. Keberadaan harimau hanya dimungkinkan jika hutan dan lingkungan yang menjadi habitat harimau terjaga dengan baik. Dengan ruang jelajah (homerange) yang sangat luas hingga mencapai 300 kilometer persegi, harimau menjaga ekosistem dengan menyeimbangkan populasi satwa yang menjadi mangsanya. Pada ujungnya, menciptakan kesetimbangan ekosistem yang dapat dinikmati manusia hingga saat ini.
Namun, Indonesia memiliki pengalaman tidak baik dengan punahnya 2 subspesies harimau, yaitu harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dan harimau bali (Panthera tigris balica). Saat ini, Indonesia hanya memiliki satu-satunya subspesies harimau yang tersisa, yaitu harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).
Dalam rangka memperingati Hari Harimau Sedunia atau Global Tiger Day yang jatuh setiap tahunnya pada tanggal 29 Juli, lintas komunitas dan lembaga pecinta satwa di Banda Aceh melakukan aksi kampanye yang bertajuk “ Time For Tigers #Time4Tigers”, pada hari Minggu, (30/07/2017), Banda Aceh, Aceh.
Aksi yang melibatkan sekitar 150 orang dari berbagai lintas komunitas dan lembaga pecinta satwa di Banda aceh tersebut bertujuan untuk mendesak kepada Pemerintah Aceh agar segera menyelamatkan populasi harimau sumatera yang tersisa di hutan Aceh saat ini.
Sebelum berkumpul di titik utama aksi depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, para peserta aksi terlebih dahulu berjalan kaki dari Taman Bustanussalatin atau lebih dikenal Taman Sari sambil berorasi tentang arti pentingnya Harimau sumatera yang merupakan salah satu biodiversitas yang kita miliki dan banggakan.
Amatan acehinsight.com, terlihat selain berorasi para peserta aksi juga membuat teatrikal menggunakan topeng dan busana loreng seperti harimau, membaca puisi, bermain perkusi, serta sebagian lagi peserta aksi ada yang mewarnai wajah mereka (face paint) dengan warna loreng harimau.
Selain itu sebanyak 15 orang pelari dari komunitas Indorunner juga memberikan dukungannya bagi penyelamatan harimau sumatera dengan berlari sambil memakai topeng harimau sejauh 10 Kilometer keliling kota Banda Aceh. Mereka bergabung dengan aksi lari virtual yang diikuti serentak oleh 876 orang dari seluruh Indonesia.
Kegiatan GTD 2017 kota Banda Aceh dilepas oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf yang diwakili oleh Sekda Darmawan. Pelepasan tersebut turut dihadiri mantan Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dan Darwati A. Gani, istri Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, yang juga ketua PKK Aceh. Selain itu mereka juga ikut menandatangi piagam komitmen untuk perlindungan harimau Sumatera dan hutan Aceh.
Aksi Global Tiger Day di Banda Aceh didukung oleh Forum Harimau Kita, Earth Hour Aceh, WWF Indonesia, Forum Kolaborasi Komunitas, Indorunner, Duta Wisata Banda Aceh dan Aceh Besar, Duta Bahasa, Mahasiswa Unsyiah, Mahasiswa UIN Arranirry, Duta Lingkungan, Desa Anak SOS, Avengers, dan lain-lain.
Aksi Global Tiger Day dilaksanakan serentak di 10 kota di Indonesia yakni Banda Aceh, Medan, Padang, Bengkulu, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Lampung, Purwokerto dan Jakarta. Di Banda Aceh, selain aksi parade dan lari, Earth Hour Aceh juga mengunjungi sekolah-sekolah di Banda Aceh untuk mesosialisasikan pentingnya melestarikan harimau sumatera.
Berikut ini adalah foto-foto yang diabadikan Tim acehinsight.com dan Earth Hour Aceh (Andri Munazir, Luthfi dan Arya Maulana) saat peringatan Global Tiger Day di Aceh.