Aceh Insight WWF Indonesia Northern Sumatra Program
Acehinsight.com – Program Shared Resources Joint Solutions (SRJS) merupakan kolaborasi antara International Union for Conservation of Nature (IUCN), WWF, and Kementrian Luar Negeri Belanda untuk melindungi International Public Goods (IPGs) yang berbasis ekosistem di lanskap yang dikelola melalui sistem pemerintahan multi-stakeholder. IPGs merupakan kemanfaatan yang tersedia untuk masyarakat secara keseluruhan yang mencakup ketersediaan air, pangan, iklim, dan keanekaragaman hayati.
Pada Rabu dan Kamis, 22-23 Februari 2017, Koalisi PJT antara WWF Indonesia Northern Sumatra Program, Forum Das Krueng Peusangan (FDKP) dan Balai Syura Ureung Inong Aceh (BSUIA), menggelar Meeting dan Workshop Melawan Kejahatan Lingkungan dan Kehutanan Di Lanskap Peusangan, Jambo Aye, Tamiang (PJT), di Hotel Rajawali, Lhokseumawe, Aceh.
Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk :
- Meningkatkan kesadaran dan mendorong adanya komitmen para pihak untuk mendukung upaya pencegahan dan penegakkan hukum terhadap kejahatan lingkungan dan kehutanan di Lanskap PJT.
- Merumuskan rencana kerjasama para pihak di Lanskap PJT dalam rangka membangun Koalisi Melawan Kejahatan Lingkungan dan Kehutanan.
Serta memperoleh hasil :
- Adanya dukungan para pihak di Lanskap PJT berupa komitmen untuk terlibat dalam Forum Koalisi untuk Melawan Kejahatan Lingkungan dan Kehutanan.
- Adanya rumusan rencana aksi para pihak dalam upaya pencegahan dan penegakkan hukum terhadap kejahatan lingkungan dan kehutanan di Lanskap PJT.
Kegiatan ini sendiri dihadiri oleh beberapa instansi terkait, seperti perwakilan pihak Kejaksaan Tinggi Aceh, BKSDA Aceh, Anggota DPRK, Ditreskrimsus Polda Aceh, Binmas Polda Aceh, Kanit Reskrim Polres di lanskap PJT, Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh dan Kabupaten/Kota, UPTD KPH Wilayah I dan II, NGO/LSM, DPD Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Aceh dan tokoh perempuan di lanskap PJT.
Seperti diketahui, di Indonesia, program SRJS berpusat di tiga lokasi, yaitu Aceh, Bulungan, dan Yapen Waropen. Program SRJS Aceh dilakukan di lanskap Peusangan Jambo Aye dan Tamiang (PJT) yang mencakup 8 Kab Kota yaitu Aceh Tengah, Bener Meriha, Bireun, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa dan Aceh Taminang. Program ini dilaksanakan oleh koalisi WWF Aceh, Forum Das Krueng Peusangan (FDKP) dan Balai Syura Ureung Inong Aceh (BSUIA) yang selanjutnya disebut koalisi PJT. Program SRJS Aceh berfokus pada lima strategi yang salah satunya adalah melawan kejahatan lingkungan dan kehutanan.
Strategi ini dianggap penting karena kejahatan lingkungan dan kehutanan seperti ilegal logging, perambahan kawasan hutan, perburuan dan perdagangan satwa, serta pelanggaran izin lainnya merupakan ancaman besar terhadap kelestarian hutan dan keanekaragaman hayati.
Pada tahun 2016, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menangani 36 kasus tindak pidana kehutanan dan 3 kasus kejahatan satwa liar. Salah satu satwa yang sangat sering menjadi target kejahatan adalah gajah. Di Aceh, Gajah Sumatera diperkirakan hanya tinggal 500 individu. Berdasarkan data yang dihimpun oleh WWF-Indonesia sejak tahun 2012-2014, sejumlah 32 ekor Gajah Sumatera mati dengan berbagai sebab antara lain diracun karena berkonflik dengan manusia dan diburu untuk diperdagangkan gadingnya.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mendorong keterlibatan semua pihak agar bersama-sama melawan kejahatan lingkungan dan kehutanan ini. Untuk memastikan hal tersebut, koalisi PJT akan melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan lembaga penegak hukum, pemerintah daerah, lembaga legislatif, , CSO, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, kelompok rentan dan tokoh agama untuk bersama-sama merumuskan strategi dan berkomitmen serta meningkatkan kapasitas mereka untuk mengurangi kejahatan lingkungan dan kehutanan. []
