Templates by BIGtheme NET
Home » Activity » Tim ESD WWF Lakukan Dampingan Tahap II Untuk 4 Sekolah di Aceh

Tim ESD WWF Lakukan Dampingan Tahap II Untuk 4 Sekolah di Aceh

Penanaman bersama di SMP samarkilang, Syiah Utama, Bener Meriah

Penanaman bersama di SMP samarkilang, Syiah Utama, Bener Meriah

Acehinsight.com – November 2016 lalu, tim Education for sustanable Development (ESD) WWF-Indonesia melakukan kegiatan pendampingan ESD atau Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB) tahap II yang dilaksanakan di dua kabupaten yaitu SD Negeri Samar Kilang dan SMP Negeri Samar Kilang, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah serta SD 4 Jantho dan SMP 1 Jantho, Kabupaten Aceh Besar.

“Kegiatan pendampingan tahap kedua ini merupakan lanjutan dari pendampingan pertama yang telah dilaksanakan 6 bulan yang lalu,” ungkap Dewi Nopita Sari, Staf WWF Indonesia Northern Sumatra Program.

Menurut Dewi, kegiatan ini bertujuan untuk menentunkan apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah dampingan selama 6 bulan kedepan sesuai dengan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) yang telah disusun bersama.

Kegiatan ini sendiri berlangsung selama 2 hari di masing-masing kabupaten Aceh Besar dan Bener Meriah. “Semua guru mendapatkan pelatihan tentang pengintegrasian PPB ke mata pelajaran. Guru juga dilatih untuk melakukan peta berpikir dengan mengangkat isu lokal yang ada disekitar lingkungan mereka tinggal atau sekolah. Sehingga isu lokal tersebut dapat dimasukkan ke dalam RPP di kelas,” kata Dewi.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, bahwa saat pelatihan masing-masing sekolah membuat kelompok kerja untuk merancang RPP dan integrasi ke beberapa mapel yang saling berkaitan terhadap isu lokal tersebut.

Pada hari ketiga ada tambahan materi tentang pertanian, dimana materi ini terkait dengan cara penanaman, pemupukan, serta perawatan tanaman. Setelah mendapatkan materi, SMPN syiah utama – samarkilang langsung praktek untuk penanaman. “Untuk 3 sekolah lainnya tidak menanam dikarenakan belum siap dan akan melakukan kegiatan penanaman setelah pelatihan,” tambahnya.

“Di SMPN syiah utama – samarkilang, para guru mengarahkan ke semua siswa/i untuk membawa bibit tanaman dari rumah mereka (tanaman obat-obat an, buah-buahan). Seluruh warga sekolah berpartisipasi termasuk komite dan UPTD, mereka saling bekerjasama dan setiap tanaman yang telah ditanami akan menjadi tanggung jawab siswa/i per kelompok tanaman,” ujar Dewi Nopita Sari.

Seperti diketahui, PPB mulai dilakukan oleh tim ESD WWF-Indonesia pada tahun 2009, sedangkan di dunia program PPB dimulai pada era 90-an. Penerapan PPB ini menekankan aspek-aspek ekologi, sosial dan ekonomi. Pelaksanaannya di sekolah tidak berdiri sendiri, tetapi masuk ke dalam mata pelajaran (terintegrasi) dan secara holistik. Proses demokratis disampaikan pula dalam implementasi pembelajaran.

Pendampingan PPB tidak hanya tentang peningkatan pembelajaran untuk murid, tetapi juga tentang budaya dan etos sekolah, pengajaran dan pembelajaran, murid, pelibatan masyarakat, lingkungan sekolah serta monitoring dan evaluasi.

Semua unsur warga sekolah dan masyarakat (kepala sekolah, guru, komite sekolah pengurus kampung/adat, tokoh masyarakat dan orang tua murid) dapat terlibat. Ini merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk kemajuan sekolah dan perkembangan peserta didik.

Masih banyak yang harus dilakukan dalam pendampingan sekolah menuju sekolah yang berkelanjutan. Kuncinya adalah kebersamaan dan saling mendukung, baik warga sekolah dan masyarakat disekitarnya kearah yang lebih baik. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

ăn dặm kiểu NhậtResponsive WordPress Themenhà cấp 4 nông thônthời trang trẻ emgiày cao gótshop giày nữdownload wordpress pluginsmẫu biệt thự đẹpepichouseáo sơ mi nữhouse beautiful