Kelompok Jun dan Standart Asean

Tim audit yang berasal dari Canada, USA, Belanda, France dan Italy melakukan wawancara seputar kegiatan budidaya yang dilakukan oleh Kelompok JUN (Jak U Neuheun), Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. (WWF-ID)

Acehinsight.com – Perbaikan kegiatan Budidaya merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai suatu hasil yang maksimal dan kegiatan tersebut sedang dilakukan oleh Kelompok Jun (Jak U Neuheun) yang berkedudukan di Jalan Meuraksa Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.

Pada Senin, 11 April 2016 menjadi moment untuk melihat sejauh mana kegiatan AIP (Aquaculture improvement Program) yang dilakukan oleh Kelompok Jun. Kelompok yang didampingi oleh WWF-Indonesia menjadi salah satu sample untuk dilakukan audit awal untuk standarisasi ASEAN yang difasilitasi oleh AAC yang diketuai oleh Ardian.

Tim audit yang turun langsung berasal dari Canada, USA, Belanda, France dan Italy melakukan wawancara seputar kegiatan budidaya yang dilakukan oleh Kelompok Jun. Corey Peet, Ema Borgais dan Taylor Voohees bertemu langsung dengan pengurus dari Kelompok Jun yang difasilitasi oleh Asisstant Fisheries Program WWF-Indonesia. Wawancara yang dimulai dari jam 10.00 WIB sampai 12.00 WIB berjalan dengan baik. Pertanyaan yang terkait dengan perbaikan yang telah dilakukan oleh Petambak yang tergabung dalam Kelompok Jun.

Tim audit yang berasal dari Canada, USA, Belanda, France dan Italy melakukan wawancara seputar kegiatan budidaya yang dilakukan oleh Kelompok JUN (Jak U Neuheun), Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. (WWF-ID)

Abdul Rauf selaku Wakil Ketua menjelaskan kepada Tim Audit tentang sistem budidaya yang dilakukan di Cluster Blang Mangat, dimana sejauh ini menerapkan Budidaya Tradisional. Secara umum pertanyaan yang diajukan dengan skema Standart Asean hampir sama standart yang diterapkan oleh WWF-Indonesia melalui BMP’s yang mengacu pada standart ASC.

Data-data yang diperlukan terkait dengan kegiatan audit diberikan pengurus Kelompok sebagai dokumentasi dari hasil perbaikan budidaya yang dilakukan. Tim audit fokus kepada sistem Biosecurity yang diterapkan dan Perlindungan terhadap spesies yang dilindungi.

Standart atau Protokol ASEAN

Pertanyaan yang diajukan, apakan Kelompok memiliki literature tentang jenis-jenis Spesies yang dilindungi? Abdul Rauf dan Junaidi menjelaskan bahwa kita memiliki daftar spesies tersebut dan daftar yang terkait dengan kegiatan tersebut dari laman IUCN yang menjadi acuan kita terhadap peraturan perlindungan satwa yang dilindungi dan kita juga focus terhadap kelestarian habitat mangrove dimana sampai saat ini beberapa dari anggota telah melakukan penanaman kembali terhadap mangrove dengan memanfaatkan bibit yang masih ada disekitar tambak.

Said Rahmad Annesva, juga menambahkan bahwa sesuai dari aturan IUCN dimana tambak yang dibuka sebelum tahun 1990 berhak menanam kembali 50% dari tutupan hijau yang tersedia dan dirinya juga menyampaikan, bahwa kelompok yang dilakukan pembinaan oleh WWF-Indonesia telah melakukan kegiatan penanaman mangrove pada tahun 2012.

Selain itu, Corey dan Ema menjelaskan kegiatan audit awal ini merupakan hal dasar dan menjadi bahan masukan terhadap kegiatan AIP budidaya perikanan yang dilakukan oleh Kelompok Jun di Cluster Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh.

Abdul Rauf mengharapkan dengan dilakukan audit standart ASEAN ini menjadi modal untuk terus dilakukan perbaikan dan kepada Tim Audit dapat terus memberikan input terkait kegiatan perbaikan yang dilakukan oleh Kelompok Jun.

Setelah kegiatan wawancara beberapa tim audit meninjau langsung lahan budidaya untuk melihat secara dekat tentang kondisi lahan yang telah melakukan tebar secara serentak. Dari hasil kunjungan, Seafood Wacth yang merupakan buyer dari Amerika diwakili oleh Taylor mengaku senang dengan sistem budidaya tradisional yang dilakukan oleh Kelompok Jun dan tidak tertutup kemungkinan hasil produksi di Cluster Blang Mangat bisa dikirim ke Amerika. [SR]