Acehinsight.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah mulai mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Untuk tahap pertama, arus listrik yang bersumber dari air Peusangan itu dengan kapasitas 11,5 kW (kilowatt) telah berfungsi di Kampung Pondok Ulung, Kecamatan Bandar.
Bupati Bener Meriah, Ir Ruslan Abdul Gani, kepada Serambi, Senin (16/2) mengatakan PLTMH Pondok Ulung telah diresmikan beberapa hari lalu dan sudah bisa dimanfaatkan warga. “Dengan adanya PLTMH, maka masyarakat bisa memanfaatkannya untuk usaha, selain penerangan,” jelas Ruslan.
Dia menjelaskan PLTMH Pondok Ulung, merupakan salah satu pembangkit listrik yang telah direncanakan sebelumnya. Dia mengungkapkan beberapa pembangkit lainnya masih dalam proses perencanaan dan negoisasi dengan pihak ketiga, karena berkapasitas besar.
“Ada beberapa pembangkit listrik lagi dalam tahun ini juga, salah satunya akan dilakukan peletakan batu pertama yang dibangun PT Ilthabi,” ujarnya. Dia menilai, jika kerjasama dengan sejumlah pihak berjalan lancar, maka kabupaten ini tidak perlu lagi pasokan listrik dari luar, bahkan bisa menjadi pemasok untuk kabupaten lain.
“Bener Meriah bisa menjadi pemasok listrik, jika seluruh rencana pembangunan pembangkit listrik mikro hidro ini bisa terealiasasi,” harap Ruslan. Berdasarkan data yang dihimpun Serambi, per Februari 2014, Perusahaan Daerah (PD) Gayo Energi telah melakukan kerjasama dengan sejumlah rekanan untuk pembangungan pembangkit listrik.
Selain pembangkit listrik, Bupati Bener Meriah juga telah meresmikan sejumlah gedung, di antaranya Gedung Pusat Promosi Kerajinan Daerah (GPPKD), Gedung Sistem Resi Gudang (GSRG), dan Pasar Tradisional Timang Gajah.
Sementara untuk PLTMH Pondok Ulung, merupakan proyek kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bener Meriah dengan World Wide Fund (WWF) Indonesia dan United States Agency For International Development – Indonesia Clean Energy Development (USAID-ICED)
Pengembangan PLTMH sebenarnya telah dimulai oleh Kabupaten Gayo Lues. Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Gayo Lues (Galus) telah mampu menambah pundi-pundi Pendapatan Asli daerah (PAD) antara Rp 40-Rp 70 juta/bulan dalam setahun. Dana itu diperoleh dari hasil penjualan arus listrik dua PLTMH (pembangkit listrik tenaga mikrohidro) di Kecamatan Tripe Jaya dan Putri Betung ke PLN.
Kadistamben Galus, Ir Rasidin Porang, kepada Serambi, Jumat (1/3/2013) mengatakan pihaknya telah memiliki energi listrik sendiri di dua kecamatan dan sudah berjalan selama setahun. Dia menyebutkan, pada tahun ini, akan ditambah dari PLTMH Pantan Cuaca dengan penjualan arus listrik diperkirakan sebesar Rp 30 juta/bulan.
Dikatakan, saat ini Kabupaten Galus memiliki pembangkit listrik dari PLTMH sebanyak 11 unit yang tersebar di beberapa lokasi, dengan kapasitas daya terpasang 10,460 kW atau melebihi dari target, 10,238 kW. Rasidin mengungkapkan potensi tenaga listrik dari air dapat ditingkatkan sampai 362,69 MW, jika potensi di 13 lokasi dalam 11 kecamatan telah tergarap seluruhnya.